Sabtu, 31 Mei 2014

England, The Dream Come True

Mendengar kata-kata England akan mengingatkan saya kepada klub sepakbola yang masuk jajaran elite dunia yaitu Manchester United. Ya sejak menginjak bangku sekolah dasar,  saya sudah jatuh cinta pada Manchester United. Perjuangan habis-habisan di laga final UEFA Champions League tahun 1999 melawan Bayern Muenchen menjadi titik awal saya menggemari The Red Devils. Sekian banyak pemain dari Paul Scholes, David Beckham, Ole Gunnar Solksjaer, sampai Peter Schmeichel berhasil membuat semua fans bergembira atas drama 90 menit di Camp Nou. Sentuhan magis dari Sir Alex Ferguson dalam mengatur strategi permainan dapat menghancurkan lawan dalam detik-detik terakhir. Mungkin itu merupakan momen yang tidak bisa saya lupakan :)


Berbicara mengenai Manchester United tidak akan ada habisnya. Di premier league, kekuatan si setan merah seakan menjadi hegemoni yang sulit dikalahkan. Rivalitas panas dengan Arsenal, rivalitas Ferguson dengan Wenger yang tidak ada habisnya berperang kata-kata menjadi bumbu penyedap sepakbola Inggris. Masuknya taipan Rusia Roman Abramovich dengan mengakuisi Chelsea menjadikan klub tersebut bersaing dengan Arsenal dan Manchester United di papan atas premier league. Dengan kekuatan uang mereka dapat membeli pemain manapun dan berhasil menjuarai premier league. Lagi-lagi tidak berselang lama dari kedatangan Roman Abramovich ke Inggris, Milyarder dari Uni Emirat Arab Sheikh Mansour mencoba untuk menjegal hegemoni ketiga klub tersebut dengan mengakuisisi Manchester City. Dengan uang yang berlimpah, Sheikh Mansour merubah level permainan Manchester City dari tim medioker menjadi penantang serius gelar juara. Sepakbola Modern menjadi investasi yang menggiurkan untuk pengusaha-pengusaha tersebut. Dengan hadirnya kekuatan uang dari tanah arab, akhirnya Manchester City mampu meraih gelar juara premier league pada tahun 2012 dengan hanya berbeda selisih gol dai Manchester United.


Selama ajang Premier League dimulai tahun 1992 sampai sekarang, Manchester United menjadi tim tersukses di daratan Inggris dengan merengkuh gelar juara liga sebanyak 13 kali. Gelar juara sebanyak itu tidak lepas dari pengaruh Sir Alex Ferguson yang sekaligus menjadi pelatih terbaik sepanjang masa Manchester United. Rekrutan anyar Sir Alex yaitu Robin van Persie menjadi pembelian terbaik di tahun 2012. Moncernya penampilan striker asal Belanda itu membawa klub menjadi raja Inggris lagi setelah tahun 2011-2012 dicuri oleh tetangga berisik Manchester City. Old Trafford menjadi saksi bisu kegembiraan pemain dan fans dalam perayaan gelar juara ke-13 kali itu. 


Kecintaan saya terhadap Manchester United terus berlanjut sampai hari ini. Walaupun  musim ini mengalami hasil yang buruk, namun saya yakin tahun depan Manchester United akan kembali menjadi King of England. Menuju piala dunia pun, timnas Inggris masih dihuni oleh beberapa pemain Manchester United yaitu Wayne Rooney, Danny Welbeck, Chris Smalling. Saya harap mereka dapat menunjukkan kemampuan terbaik mereka selama pagelaran piala dunia nanti. Piala dunia 2014 yang akan dimulai sebentar lagi mungkin akan menjadi pembuktian bagi pemain-pemain Manchester United jika mereka masih membawa mental juara.


Ya mengingat Manchester United yang ada timnas Inggris, mau tidak mau membuat saya juga mendukung timnas Inggris agar menjadi juara piala dunia 2014 besok. Setelah juara tahun 1966, Inggris seakan masih dijauhi oleh keberuntungan untuk merengkuh gelar piala dunia. Mengikuti piala dunia berkali-kali tapi perjuangan mentok di babak 8 besar. Pada tahun 1998 Timnas Inggris gagal melaju ke babak perempat final karena kalah tendangan adu penalti dari Argentina. Tahun 2002 dihentikan oleh Brazil di perempat final dimana gol dari Michael Owen berhasil diungguli kembali oleh Rivaldo dan sepakan tendangan bebas sang maestro samba Ronaldinho. Tahun 2006 jalan timnas Inggris kembali terhenti oleh negara sesama eropa yaitu Portugal yang diperkuat Cristiano Ronaldo. Ironis, pada waktu itu Inggris harus kalah melalui babak adu penalti lagi. Sejak itu timnas Inggris dikenal bukan jagonya dalam hal adu penalti karena pengalaman gagal yang terus berulang. Tahun 2010 timnas Inggris kembali harus angkat koper pada babak 16 besar. Lawan mereka adalah timnas Jerman yang sedang gencar-gencarnya mengorbitkan pemain muda semacam Thomas Muller, Mesut Ozil, dan Sami Khedira yang sangat moncer pada perhelatan piala dunia 2010. Gol dari Frank Lampard yang dianulir secara kontroversial menjadi titik balik kekalahan Inggris. Bola yang sudah masuk ke gawang Manuel Neuer dianggap tidak gol oleh wasit garis. Kerugian yang sangat besar untuk timnas Inggris itu menjadi permasalahan yang terus dibahas sehingga FIFA menerapkan teknologi garis gawang dan menempatkan wasit di sebelah gawang agar hal seperti itu tidak terulang kembali.


Peluang Inggris di piala dunia mendapatkan saingan berat di Grup D. Dimana mereka bergabung dengan juara dunia 2006 Italia, tim kuat dari Amerika Latin yaitu Uruguay, dan kuda hitam Kosta Rika. Dengan materi pemain yang dibawa oleh Roy Hodgson untuk piala dunia besok, saya masih berharap mereka dapat membuat kejutan dan tidak lagi menjadi spesialis 8 besar. Tidak melupakan penampilan para pemain Manchester United  di timnasi Inggris, tahun ini menjadi tahun keberuntungan tim merah lain yaitu Liverpool. Penampilan moncer Liverpool di premier league menjadi contoh yang baik untuk timnas Inggris. Mengingat tahun ini Liverpool menempati peringkat ke-2 liga dengan mayoritas pemain asli Inggris seperti Jordan Henderson, Raheem Sterling, Steven Gerrard, dan Glen Johnson. Dan mereka pun berhasil menembus skuad timnas Inggris walaupun persaingan antar pemain sangat ketat. Namun prestasi mereka mendapatkan apresiasi dari Roy Hodgson untuk menambah kekuatan Inggris di piala dunia.



Sekali lagi Inggris akan mencoba meraih mimpi mereka untuk kembali membawa piala dunia ke negara mereka. Mereka masih mempunyai mimpi untuk meneruskan perjuangan Bobby Charlton dan kawan-kawan di tahun1966. England, The Dream will come true.





For England, Manchester United, and All Dreams

Tidak ada komentar:

Posting Komentar